Kedewasaan Seseorang Dapat Dinilai Dari Cara Dia Berpikir Dan Cara Dia Bertindak

Sebagai manusia, ada baiknya kita menjadi seseorang yang bisa lebih dewasa lagi. Yang tumbuh semakin dewasa bukan semakin mundur kebelakang, bukan semakin menjadi seseorang yang semakin kekanak-kanakan dan egois. Jangan hanya fisik dan umur kita yang bertumbuh, bertambah. Tapi juga pola pikir kita bisa semakin maju, lebih bijak, lebih berpikir panjang, dan lebih memiliki toleransi yang besar. Itu kenapa orang dibilang menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu relatif. 

Kedewasaan Seseorang Dapat Dinilai Dari Cara Dia Berpikir Dan Cara Dia Bertindak

Mungkin beberapa dari kalian bertanya-tanya, bagaimana itu menjadi dewasa. Seperti apa itu menjadi dewasa. Sikap atau sifat seperti apa yang bisa dikatakan kita sudah dewasa. Apa tandanya. Kedewasaan seseorang bisa kita lihat dan kita ukur dari cara dia berpikir. Dari pola pikirnya. Dari cara dia menerima informasi, mengolah informasi, memberikan informasi. Dari cara dia bertutur kata dan bersikap. Itu semua bisa menggambarkan, bisa menunjukkan sedewasa apa orang tersebut. 

Cara berbicara dan cara dia bersikap juga sangat penting untuk menilai orang tersebut sudah cukup dewasa atau tidak. Bukan hanya dari pola pikir. Karena kalau hanya di lihat dari pola pikir. Akan ada masa atau saatnya orang-orang akan berpikir dewasa, berpikir jauh kedepan, berpikir bijak. Tapi ada beberapa orang yang hanya sampai di pikirannya saja. Tapi untuk berbuat sedemikian rupa, itu tidak semua orang bisa. Karena untuk menyeimbangkan pikiran, dan tindakan itu tidaklah mudah. Itu dibutuhkan kedewasaan.

Jadi jika ada seseorang sudah bisa berpikir dewasa kedepan dan bisa diimbangi dengan sikap dan tindakannya juga. Itu baru di bilang dia dewasa dan bijak. Butuh keberanian untuk itu. Butuh kesiapan untuk itu. Susah sekali untuk bersikap atau berkata yang sopan dan sesuai dengan pikiran kita. Karena dibutuhkan konsistensi untuk itu. Tidak hanya hari ini bersikap baik, besok kembali lagi pada kebiasaan lama, tidak. Tapi kita harus bisa menjaga konsistensi kita dalam berpikir panjang dan berbuat dan bertindak sedewasa pikiran kita. 

Tulisan ini dipublikasikan di Berita Terbaru. Tandai permalink.