Ada beberapa orang berpikir menggunakan pemikirannya, dengan menggunakan caranya, dengan pemikirannya dengan jalan keluarnya, itu bisa menyelesaikan masalah. Itu adalah yang paling efektif. Itu adalah yang paling efisien. Sehingga kita dengan percaya diri menggunakan cara kita, dengan percaya diri menggunakan pemikiran kita dalam mengerjakan beberapa hal. Tanpa membutuhkan masukkan dari orang lain. Tanpa menimbang dari pendapat dan sudut pandang orang lain. Dan itu banyak terjadi. Kita terlalu percaya diri akan pilihan kita. Akan apa yang ada di kepala kita.
Orang Tidak Harus Selalu Keras Dengan Pemikirannya Kadang Butuh Pendapat Orang Lain
Merasa apa yang kita pikirkan apa yang sudah kita susun, itu adalah yang terbaik. Itu adalah yang paling sempurna sudah. Tapi ternyata tidak. Tapi itulah sifat manusia. Dan itu wajar. Semua orang begitu. Ada masanya. Ada masa dimana yang dimana kita merasa kita yang paling benar. Kita merasa kita yang paling tahu. Kita yang paling tepat. Tapi ada kalanya kita juga harus membuka diri. Dan tidak terlalu keras kepala. Tidak terlalu idealis, tidak terlalu terfokus dengan pikiran kita, dan cara kita karena, kadang ada juga cara lain yang ternyata lebih efisien. Kita juga butuh sudut pandang yang lain.
Tidak ada salahnya untuk kita menerima sudut pandang orang lain, tidak ada salahnya untuk kita menerima dan mendengar apa pendapat orang. Apa opini orang. Apa maksud orang. Kita juga perlu tahu itu. Agar kita memiliki banyak hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan, untuk menjadikannya sebagai acuan. Atau bahan pikiran. Itu juga penting loh. Kita perlu melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain. Kita juga perlu melihat beberapa hal dari kacamata orang. Tidak selamanya dari kacamata kita. Sehingga itu pentingnya kita harus hidup berdampingan.
Karena kita akan saling membutuhkan satu sama lain dalam mengambil keputusan. Kita juga kadang butuh pandangan baru, wawasan baru, pemahaman yang baru. Sehingga kita tidak kaku, kita tidak terpaku dengan satu statement saja. Kita tidak terpaku pada satu hal saja. Tapi kita terbuka untuk banyak hal. Kita terbuka untuk banyak kesempatan. Dan itu menjadikan kita semakin inovatif.