Dibalik orang yang dewasa dan kuat, ada peran keluarga yang luar biasa. Saat kita remaja, adalah saat-saat kita mulai mengeksplore dunia luar. Sehingga itu adalah masa dimana kita akan lebih banyak menghabiskan waktu di luar, bersama teman. Dan hubungan dengan keluarga mulai renggang. Prioritas mulai berubah, karena sadar merasakan keasikan saat bersama teman-teman. Akan ada perasaan penasaran akan rasanya kebebasan. Sehingga kita mulai melawan dan menentang orang tua untuk mendapatkan kebebasan itu.
Luar Biasa Kasih Sayang Orang Tua Yang Tidak Terhitung Jumlahnya
Sehingga merasa orang tua terlalu banyak mengatur, terlalu mengekang. Orang tua tidak mengerti anda, dan sebagainya. Padahal orang tua tetap lah sama seperti saat kita balita. Hanya kita yang berubah, dan menyalahkan orang tua akan itu. Sehingga kita mulai terjerumus pada hal yang paling ditakutkan oleh orang tua. Kita kehilangan kendali di dunia luar. Mulai coba ini itu. Menghancurkan diri kita tanpa kita sadari. Menghancurkan diri yang dimana orang tua sudah menjaganya susah payah.
Dan saat kita sudah terlalu jauh, rindu pulang ke rumah. Ingin pulang ke rumah, karena merasa sudah semakin tidak ada arah, dan perlahan orang-orang di sekitarmu ikut meninggalkanmu. Sehingga anda tersesat, dan pada akhirnya yang akan terpikirkan adalah keluarga. Pulang berkumpul bersama keluarga. Dan luar biasanya peran keluarga, peran orang tua. Mereka akan selalu membuka kan pintu untuk anda, akan membuka tangan mereka dan memelukmu kembali, dengan bagaimana pun bentukanmu, bagaimana pun keadaan mu.
Meskipun sakit, meskipun orang tua merasa marah, kesal, kecewa, mereka akan tetap memelukmu dan merangkulmu. Menghangatkan anda kembali, tanpa peduli diri sedang sakit dan kecewa. Dan disitulah kita baru sadar, kita baru belajar, betapa baiknya orang tua. Betapa luar biasanya kasih sayang orang tua pada kita. Bukan main sabar orang tua menghadapi kita. Dan belum tentu saat kita menjadi orang tua kelak, dan memiliki anak dengan karakter seperti kita. Apakah kita masih bisa kuat dan sabar menerima anak kita kembali setelah menghancurkan hati kita.