Banyak hal yang ada dalam manusia itu yang sangat menarik untuk di ulik. Mulai dari karakter manusia, Cara berpikir, bagaimana cara kerja dan cara pikir otak manusia. Bagaimana menyeimbangkan perasan dan logika. Kenapa wanita cenderung menggunakan perasaan dan pria menggunakan logika. Ada banyak sekali pertanyaan, sehingga ada banyak sekali hal yang bisa di ulik.
Kenapa Wanita Itu Lebih Memakai Perasaan Dan Pria Menggunakan Logika?
Dalam diri manusia, mereka memiliki perasaan dan otak, yang biasa dibilang logika. Dimana saat seseorang dihadapkan akan suatu hal atau diminta untuk mengambil sebuah keputusan, dia akan menggunakan logika untuk mengambil keputusan. Berpikir serealistis mungkin. Apa kemungkinan yang terjadi, hal buruk, risiko kedepannya apa. Yang dimana pertenyaannya semua yang benar-benar realistis, yang sangat besar kemungkinan kita akan menghadapinya. Itu lah logika, kerja otak. Sedangakan perasaan, mereka lebih ke asumsi. berangan-angan, meraba-raba, memastikan sesuatu yang masih abu-abu.
Perasaan yang terbentuk di alam bawah sadar. Sehingga kita tidak bisa mengontrol itu. Perasaan akan muncul seketika. Sehingga perasaan dan logika tidak bisa dipisahkan. Kenapa laki-laki dominan menggunakan logika dibanding perasaan? Karena laki-laki dilahirkan sebagai pemimpin. Dimana dia harus bisa memimpin keluarganya kelak. Sehingga untuk itu dia harus berpikir secara logika, untuk membuat strategi, bagaimana cara menghidupi keluarganya. Bagaimana cara agar kebutuhan keluarga terpenuhi. Sehingga laki-laki cenderung berpikir realistis. Karena ada tuntutan akan memimpin itu.
Sedangkan wanita lebih cenderung memakai perasaan. Dia sangat lembut, pemikir. Kadang dibalik diamnya, dibalik senyumnya, dia memiliki sejuta pikiran yang ada di kepala. Perempuan senang berandai-andai, senang berkhayal. Sehingga dia sering bermain dengan perasaanya. Dia bisa menghabiskan waktu untuk menenangkan pikirannnya, perasaannya, karena terlalu banyak yang dia pikirkan sampai dari yang tidak penting sampai paling penting. Karena mereka rasanya setiap detail itu penting. Sehingga wajar jika wanita lebih sensitif. Karena mereka orangnya pengamat, memperhatikan hal-hal kecil. Sehingga perasaan menjadi dominan di wantia dibandingkan menggunakan logika.