Apa kalian pernah mendengar kata delusi? Delusi biasa dikaitkan dengan ilmu psikologi. Karena itu ada di pikiran setiap orang. Delusi bisa menjadi sesuatu yang sepele tapi bisa juga menjadi hal yang sangat membahayakan bagi beberapa orang. Karena delusi itu memiliki efek yang sangat besar. Dan bisa kemana-mana. Delusi membuat seseorang berhalusinasi. Delusi hampir seperti halusinasi dan asumsi yang disatukan dan itu rasanya sangat nyata. Dan semua orang bisa merasakannya. Semua orang bisa mengalami itu. Karena itu semua ada di kepala kita. Kita sendiri bisa menciptakan delusi.
Delusi Bisa Menjadi Sangat Berbahaya Jika Hanya Dibiarkan
Dan delusi ini akan sangat dekat dengan masalah atau gangguan mental. Dan sebagian besar orang yang mengalami penyakit atau gangguan mental, mereka akan mengalami delusi. Tapi orang yang memiliki delusi, belum bisa dipastikan atau dikatakan dia memiliki gangguan mental. Karena delusi itu pun ada tahap-tahapnya. Dari yang ringan sedang dan parah. Sehingga untuk mengukur tingkatan delusi ini, kalian perlu untuk konsultasi ke dokter. Untuk membicarakannya dengan ahlinya. Sehingga mereka bisa memberitahukanmu, segimana tingkat delusimu. Seberbahaya apa tingkat delusimu. Apakah masih bisa ditangani sendiri.
Apakah sudah harus ditangani secara khusus. Karena beda tahap beda juga penanganannya. Delusi bisa menjadi sesuatu yang berbahaya sekali. Apalagi jika kita mengikuti arah dan kemauan dari delusi ini. Kita mengikuti flownya. Maka akan semakin memperburuk keadaan. Seseorang bisa menjadi sangat tidak terkontrol saat memiliki delusi. Dan jika delusi sudah sampai di tahap yang tidak terkontrol dan tidak terkendali. Bisa jadi delusi menuju ke tahap semakin serius.
Delusi bisa menjadi hal sepele, dan bisa dihilangkan dengan mudah. Bisa ditangani dengan cepat. Tapi jika kalian membiarkan delusi itu, dan malah kalian mengikuti arah delusi tersebut maka kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda. Dan itu yang pastinya akan menjadi semakin buruk. Itu lebih memperburuk keadaan. Dan ini harus segera diatasi. Cari bantuan, baik ke dokter, psikolog, psikiater, atau minimal obrolkan ini dengan orang terdekatmu. Dengan temanmu atau orang tuamu.